Ayo Miliki Saham di https://www.globallshare.com/id/2301281.html

Jumat, 18 Januari 2013

Kerjakan apa yang dibuat dan Buat apa yang dikerjakan

Kerjakan apa yang kita buat dan buatlah apa yang kita kerjakan
Kerjakanlah apa yang anda buat dan buatlah apa yang anda kerjakan. Maksudnya adalah jika anda melakukan suatu pekerjaan, kerjakanlah pekerjaan itu secara tulus atau jika anda membuat sesuatu buatlah pekerjaan itu dengan penuh kecintaan. Atau dengan kata lain bahwa Cintailah apa yang anda kerjakan dan kerjakanlah apa yang anda cintai.
Untuk mencapai suatu keberhasilan kita harus mencintai pekerjaan kita, apapun pekerjaan itu. Dengan demikian kita tidak akan pernah mengeluh atau memikirkan tentang hambatan atau kegagalan.
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, namun fokuslah dan cintailah pekerjaan kita tanpa banyak mikir sehingga kita akan berhasil meraih kesuksesan.
Mengerjakan pekerjaan yang tidak kita cintai membuat kita menjadi uring-uringan, emosi cepat marah atau bahkan mudah tersinggung hal ini sangat berdampak buruk terhadap kesehatan kita. Lalu bagaimana kita bisa mencintai pekerjaan kita walaupun itu harus terpaksa karena tiada pilihan lain?
Kerjakanlah pekerjaan kita dengan saaaangaat tulus sepenuh hati maka hasilnya akan kita rasakan berbeda antara pekerjaan yang kita kerjakan secara tulus penuh kecintaan dengan pekerjaan yang kita kerjakan tidak sungguh-sungguh.
Bekerja memang untuk mendapatkan uang namun uang bukan untuk segalanya. Karena segalanya tidak bisa dengan uang, contohnya kesehatan. Tapi uang juga sangat penting untuk kebahagiaan hidup kita bersama keluarga, bersama orang yang kita cintai. Kebahagiaan tidak tergantung kepada banyak atau sedikit uang yang kita peroleh tetapi sangat bahagia bila pekerjaan yang kita kerjakan sudah kita cintai. Walaupun kita mendapatkan uang banyak dalam bekerja apalagi yang dapat sedikit, tentu tidak cocok pada pekerjaan tersebut karena tidak merasakan kebahagiaan, rasanya ingin membrontak ingin lari dari kenyataan untuk mencari pekerjaan lain.
Bila sampai saat ini masih merasakan tidak bahagia dalam menyelesaikan pekerjaan, ada cara untuk menyembuhkannya yakni:
  • Berusahalah untuk mencintai pekerjaan tersebut melalui meningkatkan pengetahuan kita atau menambah wawasan memperluas pengalaman
  • Bila terpaksa tinggalkan pekerjaan tersebut cari pekerjaan lain yang bisa membahagiakan hidup kita
Jangan terbelenggu pada satu titik, bila bertemu orang baru yang memiliki wawasan, pengetahuan dan pengalaman luas, dan kredibilitasnya bagus, sebaiknya kosongkan gelas dalam diri, maksudnya kita siap menerima apapun yang dikatakan sepanjang sharing pengetahuan dan pengalamannya bisa membahagiakan hidup kita.
Jika kita adalah orang gajian yang datangnya sebulan sekali mirip seperti orang menstruasi, berbahagialah karena sistem penggajian orang gajian diukur dari kemampuan, prestasi bahkan pendidikan terakhir kita. Tanyakan pada diri sendiri apakah kita memiliki perstasi dan kemampuan yang tinggi namun penghasilan yang kita terima tidak sebanding dengan prestasi kita? Maka segeralah mencari pekerjaan lain atau berpindahaluan untuk menjadi orang bisnis dengan cara membuka usaha sendiri. Mungkin kita akan bertanya bagiamana caranya pengalaman bisnis saja tidak punya apalagi modal juga tidak punya? Jangan bersedih selalu ada jalan yang terpenting tahu caranya. Apa itu? Bila kendala dimodal ya pinjam yang penting ada keberanian yaitu:
BODOL = Berani Optimis Duit Orang Lain,
Mungkin kita akan bertanya lagi ah tidak punya pengalaman bisnis bahkan belum pernah buka bisnis? Jangan takut ada cara lagi bila mau bisnis yang gampang ya ikuti saja franchise, yang penting keberanian yaitu:
BOBOL = Berani Optimis Bisnis Orang Lain,
Mungkin kita akan bertanya lagi ah tidak mungkin bisa bisnis kita kan kerja di kantoran atau di perusahaan, bagaimana caranya? Bila kita mau selalu ada jalan yang penting ada keberanian yaitu:
BOTOL = Berani Optimis Tenaga Orang Lain,
Bila kita sering membaca biografi orang sukses selalu diawali kesuksesannya mulai dari yang terkecil.
Ada mulai buka usaha dari garase, ada mulai dari kamar mandi, ada mulai dari dapur, ada yang mulai dari bangun tidur dan ada mulai dari sekitar kita dan seterusnya dan seterusnya. Seperti apa ? Ya terserah anda , ya terserah kita maunya apa? Yang paling penting dalam hidup ini adalah buatlah hidup kita bahagia dengan cara mencintai pekerjaan kita dan kerjakan apa yang kita cintai.

Selamat bekerja dan bekerja selamat

Senin, 14 Januari 2013

Makna Moksa dan Kebahagiaan Hidup dalam Pelaksanaan Dharma


Semasa kita masih dibangku sekolah kita sudah mengenal apa itu "Moksartham jagathita ya ca iti Dharma". Moksa dan kebahagiaan jagatraya adalah tujuan dari pelaksanaan Dharma.
"Benarkah Moksa adalah tujuan akhir dari hidup manusia?" jika benar, mengapa banyak orang kurang bersungguh-sungguh untuk mencapainya? 
Mungkin karena kita tidak bersungguh-sungguh, mungkin hanya karena masih gamang akan makna atau arti dari moksa.
Dengan demikian ia lebih mengikuti cara-cara yang ia pikirkan baik atau benar dengan segala alasan dan referensinya.
Bila kita memaknai 'Moksa" adalah tujuan akhir dari hidup ini, maka bisa jadi (kalau tidak boleh dikatakan, pasti) perjalanan bisa menjadi sangat panjang dan sangat lama.

Bila kita memaknai "Moksa' adalah sebagai jalan dari proses terlepasnya segala ikatan dan beban karma, maka kita akan dapat melihat lebih jelas, apa yang harus dilakukan dalam hidup ini agar selalu berjalan dan menapak pada jalan moksa.

Dharma dilakukan, agar kita bisa melepaskan ikatan dan beban karma. Dharma dalam arti kewajiban, juga menuntun kita untuk tidak pamrih. Pamrih bagaikan minyak bagi bara api ikatan karma. Dharma dalam arti kebenaran, maka seyogyanya, setiap orang belajar untuk mulai menyadari, bahwa kebenaran yang hakiki hanya berada pada Tuhan Yang Maha Esa , Ida SangHyang Widhi Wasa. Kitab suci selengkap apapun orang bilang, tentu tidaklah cukup dapat menampung dan mengungkapkan kebenaran dari Hyang Widhi. Oleh karenanya, hanya dengan melalui 'Hati' lah seseorang akan bisa melihat kebenaran yang ada, baik yang ada pada kitab suci, yang ada dialam ini, maupun yang ada dimanapun.

Mogi Rahayu lan santih

Selasa, 08 Januari 2013

Kisah Lubdhaka Malam Siwa Ratri


Adakah diantara kita yang punya pertanyaaan didalam hati, kenapa hari Raya Siwa Ratri selalu diperingati ?
Jawabannya adalah, karena Siwa ratri jatuh pada sasih kepitu = 7.
Sasih Kapitu, merupakan hari suci bagi umat Hindu. Hari tersebut dikenal dengan nama Siwa Ratri atau Malam Siwa. Ratri berarti gelap, Dan bahkan malam itu adalah malam tergelap dibanding malam-malam lainnya. Sebutan umum umat di Bali "peteng pitu" atau peteng dedet, ini nebak-nebak saja.

Siwa ratri, mulanya dilakoni di India, lalu menyebar ke Nusantara.
Di India Siwa Ratri diperingati setiap bulan, dan ada 1 bulan diantaranya adalah Maha siwa ratri.
Lalu, mengapa di Nusantara hanya sekali saja yaitu pada peteng pitu atau padanannya pada Maha Siwa Ratri?
Apakah karena orang Nusantara baru belajar agama, jadi cukup sekali saja? Nah itu kisah dulu yang tidak perlu diungkit-ungkit lagi, kecuali untuk membuat kita menjadi semakin lebih sadar.
Pada Siwa Ratri, akan terasa lebih mudah dalam belajar upawasa dan jagra, karena dilakukan secara terbuka oleh banyak orang. jika sudah cukup terlatih, diharapkan kita juga mudah melakukan upawasa di hari lainnya, agar jadi semakin terbiasa dalam mendekatkan diri kepada Hyang Widhi.
Siwa Ratri dalam arti lain juga mengingatkan kita, bahwa hanya Hyang Widhilah yang bisa membersihkan kotoran/mala/beban dari kesalahan yang kita lakukan. Siwa Ratri bukan semata-mata terkait dengan proses membersihkan/ menyucikan badan yang fana yang umurnya hanya beberapa puluh tahun saja, tetapi membersihkan bagian-bagian diri kita yang umurnya entah sampai kapan, yang sudah sering bolak balik pakai badan manusia.
Kebanggaan karena bisa lulus dalam jagra dan upawasa, mungkin bisa berbuah keangkuhan, tetapi kelapangan dada, ketenangan bathin yang dirasakan tentu tidak dapat kita tunjukaan kepada orang lain. Merasakan ketenangan pikiran kedamaian hati kelapangan dada adalah jauh lebih berharga, daripada hanya menuntaskan lakon fisik semata

Siapa yg dipuja pada hari Raya Siwa Ratri?

Pada hari Siwa Ratri kita memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Siwa Mahadewa. Umat patut melaksanakan brata, meningkatkan kesucian rohani dan latihan mengekang hawa nafsu. Tujuannya agar memiliki daya tahan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan di dunia ini. Terbebas dari berbagai godaan yang bisa menjerumuskan dan menyesatkan hidup, karena perbuatan menyimpang dari ajaran dharma.

Gelap bisa menakutkan dan menciutkan nyali bagi sebagian orang, tetapi sebagaian orang lagi gelap merupakan media dalam mendapatkan ketentraman batinnya. Dalam kegelapan malam ada keheningan kesunyian dan kedamaian, makanya mereka memburu gelap, termasuk malam siswa malam paling gelap sehari menjelang Tilem Kepitu.

Kisah Lubdaka

Adalah pemburu miskin yang berbahagia ( kalau kaya tentu dia jadi konglomerat kali). Dikatakan berbahagia, lantaran sekalipun dalam sehari-hari selalu melakukan tindakan sadis, melakukan pembunuhan binatang, tetapi bisa masuk surga sesudah meninggal.

Dari pandangan mata secara awam saja, tentu perbuatan membunuh, menghilangkan nyawa mahluk lain di luar tujuan yadnya, adalah berdosa. Misteri kematian dan perjalanan arwah Lubdhaka tidak banyak yang mengetahuinya. Pemburu tersebut dalam mitologi Hindu meniggal beberapa hari setelah Siwa Ratri lantaran menderita suatu penyakit. Istri dan anak-anaknya merasa kehilangan.

Apa yang dilakukan Lubdhaka sehingga memperoleh tiket masuk surga setelah mati?

Suatu hari lelaki itu seharian berburu, namun sama sekali tidak mendapat binatang buruan. Waktu itu jangankan ia berhasil memanah seekor binatang untuk dibawa pulang, melihat bayangan binatang saja tidak. Sangat apes hari itu perjalanan Lubdhaka sebagai pemburu profesional.

Dalam kehampaan, jengkel bercampur lelah fisik karena lapar dan Lubdhaka memutuskan tidak pulang menemui istri dan anak-anak kesayangannya. Dengan perasaan pasrah dan nekat ia memutuskan bermalam di hutan seorang diri.

Waktu itu sebagai pemburu ia tidak memiliki motip lain, bertahan di hutan. Kecuali satu harapannya, malam itu ia akan menemukan binatang dan berhasil memanahnya untuk dibawa pulang. Ia memilih berdiam di sebuah pohon dekat telaga yang airnya sangat bening.

Lubdhaka boleh saja berharap, namun kenyataannya sampai tengah malam yang sunyi senyap hasilnya tetap nihil. Malah dalam malam gelap ia dilanda ketakutan. lantas Lubdhaka memilih memanjat sebuah pohon yang lumayan rindang, antisipasinya supaya terhindar dari sergapan binatang buas. Untuk menahan kantuknya ia memetik satu persatu daun dahan pohon yang dia tidak tahu pohon apa itu. Ternyata malam saat Lubdhaka menginap di hutan adalah Malam Siwa (Siwa ratri), yakni malam payogan Hyang Siwa.

Dimana dibawah pohon tempatnya memanjat ada sebuah telaga dan perwujudan Siwa beryoga. Pohon yang dinaiki adalah pohon Bilwa. Daun Bilwa yang dipetiknya itu dibuang ke telaga dibawahnya yang ternyata mengenai patung Siwa. Karena takut jatuh otomatis ia harus tetap terjaga (jagra) sampai pagi (begadang sampai pagi). Aktivitas Lubdhaka malam itulah mendapat pahala dari Hyang Siwa, hingga ia berhak masuk sorga, padahal kejadian ini adalah ketidak sengajaan.

Aktivitasnya itu sama nilainya dengan puasa, menahan haus, lapar, tidak tidur dan menahan nafsu-nafsu lainnya. Dalam perjalanan sang roh dialam kematian sempat menjadi rebutan, antara penguasa neraka dan surga. Terjadilah tarik menarik kedua belah pihak sebelum datang Hyang Siwa yang melerai dan menentukan dia harus dibawa kemana, apakah ke hotel Sorga atau Neraka.

Bagaimana Pandangan kita secara Hindu ?

Perjalanan Lubdhaka sebagai pemburu sampai masuk sorga cukup kontroversial.

Malahan di kalangan umat Hindu sendiri hal ini masih menjadi masalah yang patut untuk didiskusikan, pantaskah seorang Lubdhaka yang melakukan pembunuhan terhadap sarwa buron ini mendapatkan pengampunan hanya karena melakukan kegiatan begadang semalam suntuk sampai pagi.

Jaman sekarang malah banyak generasi muda merayakan Siwa Ratri, berpacaran dipinggir laut bergelap-gelapan, kita tidak tahu apakah tangannya memetik daun, karena tidak ada daun Bilwa yang ada bulu bilwa, he he nah ketoang nden malu sing tawang gumi care janine.

Lalu bagaimana bagi yang begadang tangannya sambil memegang sampeyan cekian ? Apakah bisa masuk sorga ? Tentu tiada larangan bagi siapa saja yang mau masuk sorga silahkan....

Selamat menyambut hari raya Siwa Ratri 10 Januari 2013, semoga bisa masuk sorga...

Senin, 07 Januari 2013

Makna Cinta


Pada suatu hari ada seorang Ibu yang baru pulang dari pasar melihat ada 3 orang berjanggut di halaman rumahnya. Ketiga pria itu terlihat letih dan lapar. Ibu itu mengajak mereka masuk untuk makan, tapi mereka bertanya, “apakah suamimu sudah pulang ?” “Belum” jawab Ibu itu. “Klo begitu kami tidak bisa masuk.”.

Ketika suaminya pulang, Ibu itu menceritakan tentang ketiga orang tersebut, dan suaminya menyuruhnya mengajak ketiga orang itu untuk masuk. Ketika ia menyuruh mereka masuk, salah seorang berjanggut itu berkata: “Yang itu bernama Kekayaan, yang itu Kesuksesan dan saya Cinta. Kalian harus memilih salah satu dari kami untuk masuk ke dalam rumahmu, kami tidak bisa masuk bersama-sama.”

Ibu itu masuk ke dalam dan menceritakan apa yg dikatakan orang itu, suaminya berkata: “suruh Kekayaan masuk, saya ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”.
Tapi Ibu itu berkata: “lebih baik Kesuksesan, biar semua pekerjaan kita selalu penuh dgn Kesuksesan“. Anak anak mereka berkata: “lebih baik Cinta, biar rumah ini selalu penuh dengan Cinta,”.

Singkat cerita akhirnya semua setuju untuk mengajak Cinta masuk, Ibu itu kembali ke depan dan berkata, “yang bernama Cinta silahkan masuk.”.

Ketika orang yang bernama Cinta berjalan masuk, kedua orang yang lain mengikutinya.
Si Ibu heran dan berkata, “kami hanya mengundang Cinta, kenapa kalian ikut?”
Orang itu berkata, “Kalau Ibu memilih Kekayaan atau Kesuksesan, kami hanya bisa berjalan sendiri sendiri. Tapi karena Ibu memilih CINTA, kami berdua akan selalu mengikutinya kemanapun dia berjalan. Sebenarnya kami berdua ini buta, hanya Cinta yg bisa melihat dan menuntun kami kemanapun dan kapanpun juga…. “

Coba Renungkan, apa makna cerita cinta diatas, ” Jalani hidup ini dgn cinta…”Dan bersyukur kita masih berada diantara orang-orang yang mencintai kita